72 thn Indonesia Merdeka, Bagaimana Pemerintah Membangun Infrastruktur Pembangunan di Pinggiran.


republika.co.id
Kurangnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap Infrastruktur di daerah pinggiran membuat masa pemerintah Jokowi dan Jusuf Kala menggerakan program nawa cita. Nawa Cita adalah program yang dilakukan untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Hal ini bisa diwujudkan dalam bentuk konkret kehadiran negara ditengah masyarakat yang berada di pulau-pulau kecil, terluar dan kawasan perbatasan. Ini bisa termasuk salah satu wujud kesejahteraan masyarakat.

Wilayah yang termasuk dalam pengembangan infrastruktur di pulau-pulau kecil terluar yakni Pulau Lingayan Kabupaten Kepulauan Toli-toli, Provinsi Sulawesi Tengah, dan Pulau Marampit Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Selain itu, pengembangan infrastruktur permukiman juga dilakukan di wilayah perbatasan yakni Sebatik Tengah, Long Apari, serta tujuh kawasan prioritas lainnya yang terdiri dari Entikong, Aruk, Nanga Badau, Motaain, Motamassin, Wini, dan Skouw.

Dengan gerakan 100-0-100 yaitu 100 persen akses air minum aman. 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. Pemerintah menargetkan 2019 dengan anggaran sebesar Rp 751 triliun, namun kemampuan APBN hanya Rp 128 triliun bisa mewujudkan pembangunan tersebut. Maka dari itu pemerintah juga harus kolaborasi, komitmen, dan peran aktif dari para pemangku kepentingan baik pemerintah, pemerintah daerah, swasta, maupun masyarakat.

Ditjen Cipta Karya mempunyai beberapa kegiatan strategis. Kegiatan yang dimaksud yakni menuntaskan kawasan permukiman kumuh seluas 32.933 hektare, penataan revitalisasi kawasan tematik perkotaan di 636 kawasan, pembangunan SPAM untuk 4,42 juta SR, pembangunan SPAL di skala kota di lima kabupaten/kota dan skala kawasan di 145 kawasan, pembangunan TPA regional di delapan kabupaten/kota serta penanganan drainase seluas 1.111 hektare.

Hal ini ini harus diwujudkan demi kesejahteraan masyarakat daerah pinggiran yang selama ini tertinggal. Tidak hanya itu pemerintah juga harus benar-benar perhatian dalam pembangunan pemerintah daerah ini karena membentuk negara-negara kecil membutuhkan sistem pemerintahan yang kuat agar nanti mereka tidak mendirikan negara sendiri. Karena membentuk negara besar dan negara kecil tidak mudah mesti banyak dukungan dari pihak yang terlibat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarkat bersama.

Tidak hanya itu sistem pembangunan ini juga harus didukung dengan pembangunan fisik, air bersih, dan listrik. Lalu tidak kalah penting nya adalah membangun pendidikan yang berkualitas untuk bisa menjadikan mereka salah satu icon ekonomi kreatif untuk mewujudkan wilayah mereka berkembang. Sehingga membantu negara untuk mensejahterakan rakyat daerah lainnya yang masih tertinggal.







http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/08/17/ouq15p425-membangun-infrastruktur-permukiman-di-pinggiran-indonesia

Komentar

Postingan Populer