Scalling Berujung Cabut Gigi di Global Estetik Pasar Rebo
Mba Lina dan Drg Asyumi |
Sudah hampir 5 – 6 tahun lamanya gw tidak ke dokter
gigi dengan alasan yang malas bolak-balik ditambah antrian yang panjang. Tepat
selasa 29 januari yang lalu akhirnya mampir ke sebuah klinik gigi yang berada
di pasar rebo. Namanya sudah tidak asing lagi di kalangan pasien gigi karena
sudah memiliki cabang dimana-mana. “Global Estetik Dental” sebuah klinik yang
menangani pasien gigi dari berbagai macam keluhan dan operasi.
klinik cabang pasar rebo |
Tak perlu antri panjang lagi seperti di rumah sakit
dan puskesmas seperti dulu karena sebelumnya gw udah reservasi melalui webnya
di www.globalestetik.com/reservasi.
Tepat pukul 10 pagi gw sudah sampai di salah satu cabang global estetik yang
berada di pasar rebo. Akses yang ditempuh lumayan gampang karena kita cukup
naik Transjakarta dan jalan tidak jauh dari Plaza PP. Setelah sampai disana gw
dibuat kecewa karena dokternya terlambat, setelah menunggu 1 jam akhirnya
dokternya tiba. Saatnya eksekusi, dimulai dari konsultasi dengan dokter yang
ramahnya minta ampun dan sedikit curhat tentang dunia per-gigian ini.
Jadi, gw itu termasuk tidak sempurna masalah gigi
dan mulut karena gw terlahir dengan celah bibir dan langit-langit. Sudah
5 kali gw merasakan yang namanya panas dan bosannya keluar masuk rumah sakit
karena gigi dan mulut. Maka dari itu kenapa 5 tahun gw tidak mampir lagi karena
sudah bosen ketemu dokter terutama dokter gigi.
Hal ini menyebabkan 4 gigi gw rusak dan harus
diambil tindakan alias dicabut. Mendengar itu membuat gw merinding dan menghela
nafas panjang akibat 5 tahun tidak periksa gigi. Padahal diwajibkan 6 bulan
sekali periksa maupun itu buruk dan tidak sakit kalau tidak akibatnya seperti
ini. Kesalahan gw sih karena menganggap sepele, kalau tahu akibatnya bakal
begini.
Drg Asyumi |
Trauma boleh tapi jangan lupa dengan
kewajibannya, say Drg Asyumi
Jadi ingat seminar kemarin kalau dokter di Global
Estetik itu ramah-ramah, gw jadi ketemu penyelamat dari keluh kesah di dunia
per-gigian ini. Hampir 30 menit gw konsultasi dengan Drg Asyumi, beliau juga
menyarankan gw untuk menggunakan asuransi untuk tindakan selanjutnya. Inilah cita-cita
gw setelah kelar kuliah, yaitu kerja enak dapat asuransi kalau bisa pilih
khusus untuk perawatan untuk kembalikan senyum gw yang hilang. Kalau senyum indah jodoh indah juga kan.
bersama Blogger |
Mulailah dengan proses scalling, jujur ini pertama
kali gw scalling walaupun kata Drg Asyumi karang gigi gw tidak tebal. Tapi,
tetap karena dapat vouchernya scalling mau tidak mau merasakan suara-suara
indah dari proses scalling itu. Linu-linu giman gitu sampai telinga maklum gigi
gw termasuk sensitif kaya hati gw. Selama proses itu lumayan bikin dag dig dug
deeeerrrr karena dengar alatnya. Seharusnya mereka menyediakan Squishy atau
bantal gitu buat cubit gemes dengar suara mesin.
Sekitar 1 jam proses akhirnya kelar, sedih sih dapat
rapot merah banyak dari Drg Asyumi dan resep obat pula. Sepertimya gw doang nih
blogger yang punya catatan terbanyak selama proses konsultasi bahkan dapat
surat buat CT SCAN gigi keseluruhan. Yah, walaupun begitu demi senyum dan masa
depan indah kenapa tidak. Semoga 2019 bisa menjadi peruntungan untuk bisa
merawat gigi lebih baik lagi.
laporan yang tertunda |
Biarpun ada rapot merahnya berarti kita perlu perawatan extra.
BalasHapusDokter gigi memang tidak menakutkan karena itu dari perasaan saja.
Global estektik membuat nyamam para pasien
aahhh... ko saya setuju yaa soal squichy itu.. Hahahah.. ngilu2 gimana gtu bayanginnya..
BalasHapussalam kenal mbak.. Nice share.. ^^