Apa Hubungan Jakarta Bebas Dari Plastik Dengan Novel “Marrionette”

@JKT.INFO

Kabar mengejutkan dari Ibukota Indonesia “Jakarta” karena 2020 menjadi tahun bebas kantong plastik. Mengingatkan kembali pada awal tahun ini Jakarta dilanda bencana banjir selain curah hujan yang meningkat pada malam hari ada masalah penting setelah banjir usai yaitu “Sampah”. Jakarta menjadi pelabuhan terakhir dari arus sampah yang ada di Jabodetabek membuat Ibukota ini terus siap menerima sampah dari berbagai daerah tersebut.
Sampah yang menumpuk di pintu manggarai hampir semuanya plastik, kayu, dan barang-barang yang tidak bisa terurai. Hal ini menyebabkan beberapa saluran tersumbat menahan sampah yang terus berdatangan. Tidak hanya itu prilaku masyarakat yang masih gemar membuang sampah bisa dijadikan penyebab utama banjir. Pemerintah dan warga harus saling dukung bukan saling menyalahkan, pemerintah terus berputar otak untuk bisa mencegah banjir selanjutnya dan warga mendukung bukan saling menyalahkan.
Plastic yang diceritakan dalam novel sangat jelas dengan penjelasan ilmiahnya sehingga kita bisa terbawa arus untuk menikmati novel ini. Plastik adalah salah satu jenis sampah yang sulit diurai oleh tanah, membutuhkan proses yang sangat lama. Hingga banyak orang-orang mengambil langkah dengan dibakar, kebayang sampah-sampah plastic di TPA yang banyak sekali itu dibakar? Proses pembakarannya lagi-lagi menambah emisi gas rumah kaca di atmosfer bumi. Itulah mengapa plastic berbahaya.
“ Semakin banyak kita gunakan, semakin banyak emisi yang kita sumbangkan, artinya jejak karbon kita semakin dan makin banyak. Perubahan Iklim yang mengakibatkan bencana dunia pun tak bisa kita hindarkan jika kita tak lekas mengurangi kebiasaan penggunaan plastic ini.” pembuka yang sangat menarik untuk dilanjutkan kembali bukan?
Lalu, apa sih hubungan dari bebas kantong plastic dengan novel “Marionete” ini, sebenarnya sudah lama gw baca tapi baru sekarang gw review ini novel. Merinding sih kalau benar-benar ada kejadian seperti yang diceritakan dalam novel. Kenapa merinding karena ketika sibuk mencari bangkai tikus tidak ketemu kenapa tidak kita cegah dengan kebersihan. Seperti dalam novel ketika kita lari dari masalah kenapa tidak cari duduk perkara dan memperbaiki bukan lari dari masalah itu.
Novel ini bercerita tentang misi rahasia yang dilakukan oleh pemuda Indonesia yang menderita harus menjadi boneka penguasa dan pengusaha. Tidak hanya Indonesia tapi anak-anak terbaik dari berbagai negara yang terpilih untuk mencari planet kedua setelah bumi yang layak huni. NASA juga sedang mempersiapkan untuk itu, tapi kalau dipikir kembali kenapa kita harus meninggalkan bumi ini setelah rusak padahal ini adalah ulah kita (manusia) juga.
Hal menarik dari novel ini adalah balutan kisah romance dengan pikiran ilmiah yang tidak kita duga. Sampai gw sendiri terus baca novel ini ketika hujan terus berguyur di Jakarta akhir 2019 kemarin dan tidak sengaja ini benar-benar terjadi. Terjadi dalam hal masalah sampah Jakarta yang berakhir banyak ton dan truk sampah berselir ganti angkut sampah. Sampai masalah Jakarta akan bebas dari sampah plastic, semoga ini tidak wacana iya.
@26ratifamazari
Awal melihat judul “Marionette” mengira tentang seseorang yang dikendalikan orang lain dalam melakukan atas dasar ketidaksukaan dia alias terpaksa layaknya sebuah boneka. Berlatar di sebuah kampus, novel ini mengingatkan ketika gw zaman kuliah dulu yang sering ikut seminar selain untuk mendapatkan nasi kotak juga mendapatkan materi bagus. Bisa diibaratkan mengikuti seminar itu 50 % konsumsi, 30 % siapa pembicaran, dan sisanya materi yang diseminarkan. Tapi, itu hanya pendapat pribadi saja iya, mohon jangan ditiru.
Layaknya beberapa novel romance dimana cinta selalu muncul ketika seorang perempuan suka dengan lelaki pertama kali pada pandangan pertama. Berbeda dengan novel dimana tokoh utama yang merasa kagum dengan wanita ketika dia terlambat datang ke sebuah acara seminar. Menariknya dari novel ini adalah membahas masalah lingkungan yang jarang dibahas oleh novel. Walaupun gw jarang baca novel romance tapi ini sukses membuat gw terus berpikir dengan pendapat tokoh utama memberikan penjelasan bagaimana kerusakan bumi yang terus terjadi.
Ketika semua lari untuk mencari tempat aman untuk berlindung kenapa kita tidak memperbaiki keadaaan yang ada sekitar kita sendiri. Semua sibuk untuk pindah bukan untuk mencegah itulah tanggapan saya mengenai novel ini. Parah tidak, saya bisa bisa nulis begini, karena novel ini benar-benar membawa pembaca untuk terus peduli lingkungan.
Saking seriusnya membahas lingkungan sampai lupa kalau ada kisah percintaan yang dimasukkan dalam novel ini. Penulis membuat dua tokoh utama bernama Isqy dan Rayya, Isqy adalah pemuda Indonesia yang sedang menjalankan misi dan Rayya adalah mahasiswa tingkat pertama yang baru masuk kuliah. Kedua karakter ini saling menunjukkan perasaan suka dalam sebuah organisasi yang didirikan oleh Isqy hingga tak disangka sampai proses pernikahan.
Ada kisah tersembuyi dalam novel ini yang happy ending, dugaan yang tak terduga dari kisah romance yang selalu berakhir bahagia. Semua karena Isqy harus rela menjadi boneka dari pengusaha dan penguasa yang terus menuntut mereka mencari planet baru. Kisah mereka benar-benar tragis, bukan karena tak direstui karena ada rahasia yang diungkapkan.
Novel fiksi bisa dikatakan ramalan cerita masa depan yang akan terjadi. Begitu juga film doraemon yang selalu gemar menciptakan alat untuk masa depan. Lalu apakah masa depan bumi harus berakhir sama dengan cerita cinta tragis yang dialami oleh Isqy dan Rayya. Bagi kalian yang penasaran bisa loh pesan dan mampir di IG @26ratifamazari Novel ini benar-benar membuat gw sekarang galak kalau ada yang buang sampah sembarangan. Kita harus saling kerjasama untuk kelangsungan hidup bersama. (iim)

Komentar

Postingan Populer